Share

Bab 93

Cup!

Iman mendaratkan kecupan kecil pada kening Nisa di depan semua mata memandang.

Di dalam mobil Yanti membuang mukanya melihat adegan itu.

'Perasaan Bang Mumu nggak pernah seromantis itu.' hatinya tiba - tiba menjadi hambar. Pandangannya jadi bersirobok dengan Ijay yang duduk di sebelahnya.

"Apa?!" Ijay manyun.

"Idih! Abang yang kenapa?!" Yanti ikut manyun.

Ijay juga memperhatikan semua adegan Nisa memukul lengan Iman dengan manja dan berakhir dengan kecupan di keningnya itu dengan hati meletup - letup.

'Masih di sini aja udah romantis - romantisan gitu. Gimana nanti? Bisa - bisa tensiku langsung melonjak naik!' maki Ijay dalam hati. Ia misah misuh sendiri, membuat Yanah yang duduk di depannya merasa iba.

"Kenapa, Pah? Papah kesal duduk di belakang?" ia salah menebak. Ijay mendengus seperti seekor banteng yang dikibarkan kain berwarna merah.

"Kok Kita nggak jalan - jalan, sih? Masih nungguin siapa? Lama Amir!"

"Amir kepalamu peyang! Sabar dikit kenapa, sih?" jeplak Yanah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status