Share

Bab 96

Perkiraan Arga tepat. Saat menguras empang mereka menemukan umpan yang sudah membusuk dalam kamtong plastik yang dimasukkan ke dalam empang. Diceburkan, tepatnya. Umpan itu diikat dengan batu yang berat hingga tenggelam ke dasar empang.

"Pantesan ikannya nggak mau makan." ucap Arga seraya melempar 'barang itu' ke sungai di samping rumah Nisa.

"Ikannya mabok. Lama - lama mereka bisa mati semua karena mabok." katanya lagi.

Iman menghela nafas sedang Nisa hanya dapat terkesima.

"Kita belum juga maju, kenapa mereka sudah njahatin Kita, sih?" dengus Iman. Nisa mengerti siapa yang dimaksud Iman dengan mereka, tapi Arga tidak.

"Kita termasuk maju, Bos! Bulan pertama ini Kita sudah menjual hampir 4 kuintal ikan." jelas Arga. Netra Iman membesar.

"Serius?"

"Iya. Masa' Bos nggak bisa ngitung, sih? Tiap paketan aja udah 40 kilo sendiri, 'kan?" maksudnya paketan itu adalah lomba yang diadakan setiap malam minggu.

Memang kelihatannya banyak. Tapi mana uangnya, ya?

"Judulnya aja 4 kwintal,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status