Share

Bab 94

Nisa merapikan rumah Sari, membereskan tempat tidur dan mengganti spreinya dengan yang bersih agar jika pulang nanti Sari dapat langsung berustirahat. Setelah selesai menyapu dan mengepel Nisa menutup pintunya. Ia pulang ke rumahnya karena tidak ada lagi yang harus ia kerjakan.

"Kira - kira kapan mereka pulang ya, Pah?" tanyanya ketika ia sudah berada di rumahnya.

"Mungkin besok. Yang dulu juga begitu, 'kan?"

"Tapi waktu itu 'kan, Teh Sari operasi, jadi harus menginap?" Iman mengangkat bahunya. Ia seperti tidak terlalu perduli.

Sementara Nisa berharap ada kabar baik dari mereka, mereka ribut di dalam mobil saat mereka terbangun.

"Kenapa pada tidur semua, sih?" umpat Yanah. Ia menyesali kenapa ia juga tertidur begitu lama padahal ia ingin membeli oleh - oleh.

"Kamu kan juga tidur!" semprot Edi.

"Aku 'kan cewek, bisa apa Aku?"

"Apa hubungannya cewek sama cowok? Ngantuk ya ngantuk aja!" kali ini Edi tidak mau mengalah. Sari yang duduk di antara mereka menutup kedua telinganya. Mata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status