Share

34. Perjanjian Busuk

Setelah melapor pada petugas lab, akhirnya Mama sudah duduk untuk melakukan tes golongan darah. Aku dan Mas Andra menunggu di bangku luar. Perasaanku tak menentu. Doa tak henti-henti aku ucapkan dalam hati.

Menit-menit berlalu, terasa begitu lambat. Aku sungguh tak sabar untuk tahu hasilnya. Kalau pun darah Mama tak cocok dengan Fadil, semoga ada kabar baik dari Widya atau siapa pun itu. Kulirik Mas Andra, ia memejamkan mata sembari bersandar pada bangku. Entah apa yang ia pikirkan.

Sepuluh menit berlalu, akhirnya Mama keluar dari ruangan lab dengan membawa sebuah kartu kecil berbentuk persegi panjang. Senyuman bangga terukir di bibirnya. Harapanku membuncah. Jika Mama tersenyum, maka pastilah kabar baik yang ia bawa.

“Bagaimana, Ma?” tanya Mas Andra yang langsung bangkit dan mendekat Mama.

“Hmm. Nih, lihat. Darah Mama B-. Kata petugasnya Mama bisa langsung donor darah kalau tekanan darahnya bagus,” ucap Mama.

“Alhamdulillah! Serius, Ma? Ya Allah, alhamdulillah. Kalau gitu, ayo, Ma. L
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Dahlia
wanita bodoh
goodnovel comment avatar
Ellena Efda
ga ada gregetnya..datar aja
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Lu mah goblok darah udah diksh ndak perlu tanda tgn lg lha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status