Share

35. Hutang Jasa

Wajah Mas Andra menyiratkan rasa puas. Aku yakin saat ini ia merasa seolah-olah menang karena sudah berhasil membuat surat perjanjian itu. Surat itu ia lipat dan simpan di dalam tas kecil yang ia bawa. Abah masih tampak sedikit terpukul, sementara aku mencoba untuk terlihat tegar.

“Bah, sudah, Bah. Gak apa-apa. Insya Allah Naira kuat,” ujarku sembari menepuk-nepuk punggung Abah.

Mas Andra menjauh, mengambil posisi duduk di sebelah Mama yang lahap memasukkan makanan ke mulutnya. Sesekali ia tertawa dan tersenyum sambil berbisik pada Mas Andra. Entah apa yang membuatnya begitu senang saat ini. Pintu ruang IGD tiba-tiba terbuka lebar.

Para petugas kesehatan mendorong brankar yang ditempati Fadil. Ke mana mereka akan bawa anakku? Mereka bergerak cepat seakan-akan sedang mengejar sesuatu. Aku segera bangkit dan mendekat lalu mengikuti mereka, disusul oleh Abah, Umi, Mas Andra, dan Mama yang terlihat malas-malasan. Tepat di depan ruang ICU, mereka berhenti. Brankar didorong masuk, sementara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Sumpah dh w yakin bgt klo pelakunya mertuanya yg bgst itu keliatan bgt dr sikap ndak perdulinya. Tiba2 menghilang pas kecelakaan tau2 nongol di rs
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status