Share

29. POV Caca, Kedatangan Mama Rita

POV CACA

Tiga jam melewati jalanan yang diapit persawahan sampailah kami di sebuah kaki bukit. Nampak bangunan dikelilingi pagar berdindin batu semen setinggi dua meter.

Sekilas tak ada perubahan kondisi pesantren yang pernah kuhuni hampir empat bulan. Asri, tenang, damai, dengan penghuni yang ramah.

Aku dan Oma menuju gerbang pondok, sedangkan Om Angga -adik ketiga bunda Zahrah-menunggu di mobil. Kami hanya bertiga, masih banyak keluarga dan kerabat yang datang bela sungkawa membuat yang lain tak bisa mengantar.

Sepuluh meter melewati pos penjagaan terlihatlah keramaian para santri, kebetulan bertepatan waktu libur pekanan. Mereka semua memakai pakaian longggar dengan jilbab panjang menutup pinggul, tak sedikit juga yang memakai kain penutup wajah.

Ah, andai aku tak terbujuk keinginan mamah Rita untuk menetap bersamanya di luar negeri. Mungkin aku tak akan pernah melepas pakaian itu, bahkan tak perlu membawa beban dosa dan sesal tiada berujung.

Kami disambut dua wanita berpakaian s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status