Share

Ada Denganmu, Mas?

Waktu berjalan begitu cepat, salat isya' telah aku lakukan bersama dengan Arga beberapa menit yang lalu. Kini debaran jantung mulai tak beraturan.

"Arga, makan dulu, Nak," panggil mama seperti biasanya.

Jika dia sehat, pasti siapa pun dipanggil untuk makan. Tak terkecuali aku dan Mbak Sinta. Setiap makan selalu dipanggil.

"Ayo turun," ajar Arga menarik tanganku.

"Grogi ya?" godanya sesaat setelah memegang tanganku yang basah karena keringat dingin.

"Ng-nggak, kok cuma rasanya agak dingin aja," jawabku.

"Ya udah sini aku peluk." Arga merengkuh tubuh ini ke dalam pelukannya. Deru napasnya membuat debaran jantung semakin tidak beraturan.

"Gimana? Sudah nggak dingin, 'kan?" Arga semakin mengeratkan pelukan.

Dekat seperti ini bukannya tenang malah semakin gelisah. Seandainya saja aku masih haid, pasti aku akan aman malam ini. Namun, jika aku aman malam ini, malam berikutnya sama saja tidak aman.

"Makan yuk," ajak Arga seraya melepaskan pelukan.

Tangannya menggandeng tanganku keluar kamar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status