Share

Cinta Tulus Suami

Hingga sore hari, Arga masih mendiamkan aku. Sengaja aku menyapanya saat lewat di depan kamar.

"Mas," panggilku tetapi dia hanya menoleh saja.

Menyebalkan sekali. Panggilanku hanya dianggap angin lalu olehnya.

"Emang enak dianggurin."

Astaga si lambe turah ikut nimbrung. Mana dia sudah dandan cantik lagi. Apa jangan-jangan dia mau pergi bareng Arga. Ya Tuhan, kenapa aku jadi merasa iri begini.

"Diem kamu, Mbak, berisik!" sentakku padanya.

Melihatku membentak Mbak Sinta, Arga tersenyum. Aku jadi meleyot melihat senyumannya itu.

"Habis ini aku akan diem, soalnya mau jalan bareng suami," balas Mbak Sinta menggandeng tangan Arga.

"Apa?" Aku kaget mendengarnya.

"Aku mau anterin Arga pergi ke luar kota selama satu minggu," sahut Mbak Sinta.

"Kok nggak ajak aku," jawabku melas.

"Kan hari ini sampai seminggu ke depan jatahnya Sinta. Jadi aku nggak ajak kamu, kalau minggu ini jatah kamu ya aku akan ajak kamu," balas Arga.

"Tuh dengerin kata Arga. Minggu ini jatahnya sama aku, baru minggu depa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status