Share

Salah Sangka

Segera aku pergi saat Mbak Sinta menyadari keberadaanku. Kemudian aku berlalu ke dapur untuk membuatkan bubur untuk mama mertua. Hati ini terus saja gelisah selama memasak di dapur, bahkan pelayan yang biasa masak saja sampai menawarkan untuk membantu, tetapi aku menolak.

"Nggak usah Mbak, aku saja," balasku yang tak tahu kenapa air mata tak mau berhenti menetes setelah mendengar ucapan Mbak Sinta tadi.

Kenapa aku selalu cemburu terhadap hubungan mereka. Seharusnya aku bisa mengontrol diri. Bukan malah mellow begini.

Gegas aku mengusap air mata. Kemudian pergi ke kamar mama mertua untuk memberinya makan setelah bubur siap disajikan.

Setibanya di dalam kamar mama mertua. Ternyata dia sedang melakukan video call. Mama tersenyum melihat kehadiranku, bahkan dia memintaku untuk segera duduk di sampingnya. Entah ada apa?

"Sini, duduk di samping mama," pintanya dan aku pun patuh.

"Sayang." Suara dari sambungan telepon membuat hatiku semakin bergemuruh.

Apa maksudnya coba? Setelah dia menelpo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status