Share

Bisakah bersikap layaknya teman?

"Karena orang yang menginginkan pernikahan ini sudah tiada. Apa tidak sebaiknya kita akhiri saja sampai disini."

Degh.....

Sudah bisa kuduga, tak mungkin semudah itu Shilla memberi maaf. Mahluk yang namanya wanita itu selalu memperbesar masalah. Dan terbukti dengan sikap wanita ini. "Menurutmu itu yang terbaik?"

"Iya,"

"Bagaimana dengan My mom?" Shilla menunduk, wajahnya sedikit tertutupi rambut sehingga aku tak bisa melihat dengan jelas ekspresinya.

"Dia sangat menyukaimu. Hampir setiap hari dia menanyakan kapan aku membawamu menemuinya lagi. Katanya dia rindu,"

Si gadis menghela nafas, wajahnya pucat yang sedikit merona di kedua pipinya. Marahkah? Atau kesal?

"Aku tahu kemarin aku sudah sangat keterlaluan. Tapi aku sudah minta maaf. Come on.... Jangan terlalu sensitif. Yang sudah berlalu biarlah berlalu." Karena kesal nada suaraku naik satu oktaf.

Kembali terdengar helaan nafas dari bibir tipis yang terlihat pucat itu. Sepertinya dia benar-benar sakit. Mendadak aku mera iba.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status