Share

Putra lagi,

"Makin kesini kok makin aneh ya?" Ardi melirikku.

Saat ini kami sedang menunggu waktu berbuka di sebuah kafe dekat apartemen.

"Mana ada yang sejak pagi hindar terus," tambah Miranda juga mengarahkan tatapannya padaku.

Setelah selesai pertemuan tadi aku memang berusaha menghindar dari ketiga orang ini. Karena tugasku telah seleksi aku pun mencari pekerjaan di tim lain. Sepanjang hari aku mengikuti Devi dan timnya. Mereka juga termasuk dalam proyek penelitian kali ini.

Nathan memang tak bersuara namun tatapannya juga mengarah padaku.

"Ck.... aku semakin curiga sama si Putra itu." Miranda kembali berbicara.

Spontan memutar mataku jengah. Lagi-lagi Putra jadi sasaran. Kecurigaan pada pria itu kembali mencuat setelah tadi Elgar mengatakan kemungkinan dirinya tidak akan bisa datang untuk melihat perkembangan proyek ini dikarenakan kesibukannya dan dia akan menyerahkan segala urusan pada Putra. Dia akan mewakilinya.

"Jangan-jangan Putra yang menjadi donatur hanya saja Mr. Elgar yang j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status