Share

Tawaran Melisa

Aku belum membalas pesannya tapi Melisa sudah meneleponku. Sepertinya dia tipe wanita yang tak sabar. Karena penasaran, aku pun segera menjawab panggilan teleponnya.

"Assalamu'alaikum."

Sudah kebiasaanku mengucap salam terlebih dahulu saat menelepon atau menjawab panggilan. Kecuali kalau sedang marah dengan Mas Andra, aku akan diam saja sampai Mas Andra mengulang salamnya tiga kali. Meskipun sering membuat jengkel tapi Mas Andra begitu baik dan sabar.

"Wa'alaikumussalaam ... kamu Arini?"

Seorang wanita menjawab salamku. Suaranya terdengar serak-serak basah. Aku membayangkan Melisa pasti cantik dengan body ramping dan seksi, sangat serasi jika berdampingan dengan Mas Andra yang berbadan tinggi tegap dan perkasa.

Ah, membayangkan keperkasaannya, aku tiba-tiba membayangkan Mas Andra yang sedang bercinta dengan Melisa. Astaghfirullah ... kenapa pikiranku oleng begini?

Segera kutepis bayangan itu. Apalagi terdengar suara Melisa yang mengulangi pertanyaannya.

"Hei, kamu Arini, bukan?"

"Iya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status