Share

21. Rumah Tinggal Bersama

TIDAK ada percakapan apapun sepanjang mobil yang dikendarai mereka melaju membelah jalanan ibu kota.

Pradnya memilih untuk melemparkan tatapannya ke samping jendela, membiarkan Antasena fokus dengan kemudinya.

Perempuan itu tidak tahu ke mana Antasena akan membawanya. Setahunya pria itu akan mengajaknya menuju tempat tinggal yang akan dihuni oleh mereka selama keduanya menyandang status sebagai suami istri.

Setelah berbelok, tatapan Pradnya mengedar ke sekitar. Sebuah rumah dengan halaman yang cukup luas, ada pepohonan yang menjulang tinggi, membuat suasana rumah itu terlihat nyaman dan menenangkan.

"Yuk, turun!" ajak Antasena saat itu.

Pradnya hanya mengangguk, lalu berjalan beriringan dengan pria itu. Begitu masuk ke dalam rumah, seorang pria dan perempuan paruh baya berjalan mendekat, lalu menyambutnya dengan hangat.

"Selamat sore, Mas Sena. Selamat sore, Neng Anya. Selamat datang di rumah."

"Nya, kenalkan mereka. Ini Bi Ummi, dan ini Pak Amin. Mereka yang bakalan nemenin kita ting
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status