Share

23. Cemburu?

"Nya…"

"ANYA!" Baru panggilan keduanya, Pradnya mengerjapkan matanya lalu menoleh ke arah Lyra yang rupanya sejak tadi sudah berdiri di sampingnya.

"Eh, apaan? Kamu ngomong apa tadi, Ra?"

Lyra mengembuskan napas dengan kesal. Perempuan itu berdiri bersedekap di dekat mesin kopi, heran dengan tingkah sahabatnya itu.

"Kamu ngapain dari tadi ngelamun? Bukannya happy sekarang udah punya suami?"

"Happy apanya? Yang ada galau, Ra."

"Galau kenapa?" tanya Lyra penasaran.

Pradnya menghela napas panjang. Semenjak adegan ciuman semalam, dan ketika mereka bertemu pagi tadi saat sarapan. Melihat sikap Antasena terlihat biasa-biasa saja, sejenak membuat hati perempuan itu jadi gamang. Berbeda dengan Pradnya yang merasa tak karuan, oleh sebab yang tidak jelas.

"Ra, memungkinkan nggak, sih kalau aku—" Pradnya menggigit bibirnya bagian dalam, ragu untuk mengatakannya.

"Aku apa?"

"Aku jatuh cinta sama Mas Sena?"

Lyra tertegun selama beberapa saat. Tatapan perempuan itu sejenak membuat Pradnya sedikit m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status