Share

24. Kontrak Perjanjian

[Mas Sena: Nya?]

[Mas Sena: Udah mau jalan?]

[Mas Sena: Mau makan siang apa? Biar sekalian saya pesankan.]

Pradnya yang tadinya sibuk berganti pakaian, lantas menoleh begitu menyadari ponselnya sejak tadi menyala-nyala.

Perempuan itu duduk di tepi ranjang, membuka ponselnya. Yang rupanya ada pesan dari Antasena.

Keningnya mengerut saat melihat pesan yang dikirimkan Antasena.

"Apaan sih ini?"

Pradnya mulai mengetikkan sesuatu untuk membalas pesan Antasena, bersamaan dengan pesan dari pria itu muncul di bawahnya.

[Mas Sena: Nya?]

[Astaga, Mas! Kamu gabut banget, ya sampai-sampai ngirim pesan beginian?]

[Mas Sena: Pesan saya nggak kamu balas. Kali aja kamu balik tidur lagi.]

Pradnya mendengus pelan. Perempuan itu memang pernah menceritakan kegiatannya sehari-hari kepada Antasena. Termasuk jika dia mendapatkan jatah shift siang, jam-jam seperti ini biasanya digunakan Pradnya untuk tidur.

[Mana mungkin saya tidur. Mas udah sejak pagi ngingetin saya buat ke kantor. Saya nggak mungkin lupa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status