Share

Bab 13

Bab 13

Ancaman wawan

Mas Wawan menelpon dari Semarang.

Aku sampaikan salam padanya, tak ia jawab. Tetapi malah dia berkata sedikit kasar kepadaku.

"Kamu itu dari mana saja? Kenapa pesan dariku tidak dibalas?" Mas Wawan bicara dengan nada tinggi.

"Biasa, Mas. Beberes rumah, memang kenapa? Aku juga gak kemana-mana seharian ini!"

"Segera kamu baca kalau aku mengirim pesan padamu!"

"Iya, Mas. Nanti aku baca!"

Mas Wawan segera menutup telepon, tanpa mendengar terlebih dahulu, aku yang masih berbicara.

Mas Wawan sebenarnya dia orangnya baik dan juga tanggung jawab. Terbukti dia langsung menikahi ku, ketika tahu aku hamil, meskipun sedikit ada paksaan juga dariku.

Namun terkadang emosinya meluap-luap tanpa sebab. Hanya masalah sepele bisa menjadi masalah yang besar.

Dan menurutku masalah yang besar, dianggapnya sepele.

Seperti halnya kemarin-kemarin, waktu aku berdebat dengan ibunya. Dia tak membela ku, dan dia bilang itu bukan apa-apa menurut dia. Jadi dia tak perlu ikut campur.

***

"Nanda,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status