Share

Bab 33 Keguguran

Aku terhenyak mendengar ucapan kejam Hani. Aku menatap bang Arman berharap mendapat pembelaan darinya. Bang Arman diam tanpa menoleh padaku. Aku menjauh dari mobil itu. Mobil kemudian dilajukan dengan meninggalkan aku dalam keadaan hati yang terluka. Mungkin apa yang dikatakan Hani benar, aku ini hanya orang lain di sini.

Aku menunduk sedih. Aku menoleh ketika sebuah tangan menyentuh bahuku. "Yudi!"

"Yang sabar, kak!" ucap Yudi.

Aku mengangguk. Aku teringat dengan kejadian siang tadi ketika Yudi mengantarkan Elisa ke rumah. Pastilah Yudi tahu apa penyebab Elisa menjadi begitu.

"Yud, apa kamu tahu apa yang terjadi pada Elisa?" tanyaku.

Yudi terlihat gugup. "Tidak tahu, kak! Aku kan tidak terlalu dekat dengannya," jawab Yudi.

Tapi aku merasa jika Yudi menyembunyikan sesuatu. "Kamu yakin, Yud?"

Yudi mengangguk. "Aku ke kamar dulu, kak!" ujarnya seraya hendak beranjak pergi meninggalkan aku.

"Yud! kenapa siang tadi kamu bisa mengantar Elisa? Lalu kenapa keadaan Elisa acak-acakan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status