Share

16. Masih Harus Berkorban

Sorot gemerlap cahaya, hentakan kaki dari mereka yang menari, suara tawa yang menyelimuti dingin dan gelapnya Hutan Dendron. Setelah semua hal yang terjadi sudah tidak ada kekhawatiran yang menjeratku, aku bisa bebas berpesta sekarang.

“Ini dia pahlawan kita, kemari dan bergabunglah, Gio!” ajak Evan yang sudah duduk di meja bersama yang lainnya. Teriakannya cukup kencang hingga aku bisa merasakan seluruh atensi sepenuhnya menuju ke arahku. Langkahku terhenti akibat banyaknya orang yang menghampiriku. Mereka memberiku berbagai macam hadiah, mengajakku menari, hingga menarikku ke meja mereka. Oh Tuhan, tolong aku.

“Akhirnya kau sampai juga Tuan Populer,” ejek Evan. “Dengan wajah seperti itu mustahil dia tidak populer di kalangan wanita, benarkan, Willow?” Willow yang semula terlihat tidak tertarik dengan semua ini sontak terlihat panik. “Mengapa kau bertanya padaku?” jawab Willow kesal. Wajahnya memerah, lucu sekali. “Sudahlah, aku tidak melakukan apa-apa, jangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status