Share

Bab 522

Karena, dulu dia sudah berbuat tidak adil padanya.

Meskipun dadanya terasa sesak, kalau Alya benar-benar mau balas dendam padanya, maka dia akan menerimanya.

Tepat setelah dia bertanya, seorang pelayan datang membawakan makanan terakhir.

"Maaf, Nona. Buburnya butuh waktu untuk dimasak. Buburnya baru saja matang, silakan dinikmati."

Pelayan itu menempatkan semangkuk kecil bubur di tempat kosong di sebelah kiri.

Melihat bubur itu, Rizki pun agak bingung.

Cahya juga tertegun.

"No ... Nona Alya, bubur ini ...?"

Melihat tampangnya yang terkejut, Alya terkekeh. "Memangnya aku terlihat sejahat itu? Sudah tahu dia punya penyakit lambung, memangnya aku akan menyuruhnya makan makanan ini?"

Jika dia memang ingin membiarkan sesuatu terjadi pada Rizki, dia tidak akan membawa pria itu ke rumah sakit dan memedulikannya. Untuk apa dia mengambil jalan memutar sejauh ini?

Namun, Alya memang sengaja membawanya ke restoran ini.

Tanpa dirinya, Rizki tidak akan makan, 'kan?

Kalau begitu biarkan saja Rizki m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status