Share

Habis Sudah

“Loh, kok Pak Sulis bisa bicara begitu?” Baskoro bertanya sengit.

“Sekarang gini aja, Pak Baskoro, jabarkan semua, sebenarnya untuk apa saja uang yang Bapak minta?” sahut Sulis tak kalah sengit.

“Ya, sudah jelas untuk operasional—“

“Operasional apa? Kami sudah bayar Bapak mahal, lunas di muka, masa masih minta uang operasional juga? Seminggu bisa dua sampai tiga kali. Maksudnya uang operasional itu apa? Beli bensin? Beli kuota? Atau beli bolpoin? Atau apa?” teriak Sulis. Dia benar-benar kesal. Ubun-ubunnya terasa terbakar.

“Damar yang pengacara ibu kota aja enggak segitu rakusnya minta duit!”

“Eh, jangan pernah samakan saya dengan anak ingusan kemarin sore, Pak Sulis. Level saya jelas beda. Saya sudah menjadi pengacara saat si damar-damar itu masih belajar menghafal pancasila.”

Sulis mencebik. Kalau bukan sedang berada di halaman kantor polisi, mungkin tinjunya sudah melayang kepada mulut manis yang berbisa itu.

“Kalau memang Pak Sulis tidak mau dengan cara saya, ya sudah ….”

“Sudah a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status