Share

Kesan Pertama

Ruang kelas yang sepi menjadi saksi bisu akan kedekatan mereka, terlebih Julvri yang ternyata memiliki sikap agresif. Arum tidak mampu berkata apa-apa selain diam dan memandang paras tampan itu dari dekat.

“Arum?” Julvri memanggil sembari menepuk kedua pundaknya pelan, Arum tersentak kaget dan membuyarkan lamunannya.

“Eh, iya. Maafkan aku. Bisakah aku tahu namamu?” tanya Arum malu-malu, ia memalingkan wajah agar bisa menjaga kewarasannya.

Mengulas senyum kecil nan manis, pria itu justru sengaja menggodanya, ia mengangkat dagu Arum dengan jari telunjuk dan secara otomatis pandangan Arum terpaku padanya.

“Jika benar-benar ingin berbicara sesuatu, maka biasakanlah untuk tetap menatap lawan bicaramu,” tutur Julvri.

Arum menganggukkan kepala, Julvri pun menurunkan jarinya. Sejenak Arum berpikir tentang kalimat apa yang akan ia sampaikan tapi tetap saja ini sulit diputuskan.

“Banyak orang yang suka padamu, tapi aku tidak pernah mendengar kamu berpacaran. Bisakah aku memastikan namamu it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status