Share

Bab 140. Aku bersedia.

Riko kemudian melirik Dinda. Sepertinya Dinda sudah tidur atau hanya pura-pura tidur, tidak tahu juga. Riko bergerak pelan untuk keluar dari kamar itu. Dinda tidak menyadari itu. Perlahan dia mulai memejamkan matanya dan kemudian terlelap.

Sementara di kamar sebelah, Riko sama Sekali tidak dapat memejamkan matanya. Bayangan tubuh Dinda yang ambruk ke tubuhnya tadi menyita habis pikiran Riko.

"Ya Tuhan.. Ternyata jatuh cinta itu berat juga ya?" Dia mengeluh dan berbolak balik. Sampai mungkin hampir pagi baru Riko bisa tertidur.

Pagi hari Dinda bangun. Dia tidak melihat keberadaan Riko.

"Mas Riko tidur dimana? Apa sedang mandi?" Dinda melihat pintu kamar mandi. Tidak ada suara dari dalam. Artinya tidak ada orang.

Apa mungkin keluar?

Dinda tidak ingin memusingkan hal itu dan kemudian pergi mandi.

Setelah selesai berganti dan berkemas kemas, Dinda kembali heran kenapa Riko tidak datang juga.

"Mas Riko kemana ya?" Kemudian berinisiatif untuk menelpon saja. Ketika memanggil nomor Riko, rupa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status