Share

Bab 139. Tidur satu kamar?

Riko menunduk dan mencium kening Dinda.

Hingga beberapa saat lamanya, mobil mereka berhenti di sebuah hotel.

Dengan lembut Riko membangunkan Dinda.

Merasa ada belaian di pipinya, Dinda membuka matanya. Dia terkejut Ketika menyadari posisinya. Dia langsung bangun dengan wajah merah menahan malu.

"Maaf. Aku ketiduran. Maaf ya." Dinda egera memeriksa, apakah ada air liur yang menetes dari bibirnya.

Siapa tahu saja tadi dia ngiler, terus jatuh ke celana Riko?

Riko tertawa kecil. "Aman kok. Kamu nggak ngiler."

Dinda benar-benar tersipu malu. "Kok nggak di bangunin sih, Mas? Kamu kan jadi capek."

"Nggak papa. Lagian kamu nyenyak banget. Nggak tega aku banguninnya. Eh, ayo turun!"

"Udah sampai ya?" Dinda langsung mengintip keluar.

Kemudian mereka turun dan menuju sebuah kamar yang telah dipesan oleh perusahaan mereka.

"Satu kamar?" Dinda berdiri mematung di depan pintu kamar hotel.

"Aku tidak akan memerkosamu. Tenang saja." Riko berkata sambil membuka pintu dan masuk.

Dengan ragu-ragu Dinda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status