Share

Bab 138. Apakah jantungnya masih bisa aman?

Tidak lama kemudian Dinda turun, kemudian meminta Calia dari pangkuan Riko.

"Ikut mama dulu sebentar. Mama juga kangen Lho.. Seharian nggak ketemu. Papa biar minum kopi dulu."

Calia menoleh dulu pada Riko, seperti berat lepas dari pangkuan papanya. Tapi kemudian mengerti dan mau berpindah pangkuan.

Hingga beberapa saat lamanya mereka mengobrol santai, Riko mengintip Wajah Calia. Saat memastikan Calia tertidur, Riko baru berpamitan.

Malam semakin larut, baik Dinda dan Riko malam ini sama-sama gelisah dan tidak bisa tidur dengan baik.

Sesekali Riko melirik Hpnya. Ingin sekali menelpon Dinda, tapi takut Calia terbangun. Kemudian Riko mengetik pesan.

Dinda yang disana juga terlihat gelisah. Dia masih teringat ciuman Riko sore tadi. Ada rasa bahagia yang menyelinap di hatinya.

Apa memang seharusnya aku menerima Mas Riko saja? Mas Riko terlihat sangat tulus pada Calia. Calia juga sangat menyukainya.

Dinda lagi-lagi mendesah berat. Ada rasa takut membayangkan menjadi istri Riko, tetapi tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status