Share

Jangan Pernah Berubah

Aku tiba di rumah lebih dulu, setelah sebelumnya menghubungi Azka untuk meminta ijinnya. Karena Azka masih sibuk di luar.

"Gara-gara udah lama nggak kerja, badanku jadi capek semua," lirihku sambil merebahkan diri di kasur. 

Sambil memejamkan mata, aku membayangkan wajah Azka. Kenapa mereka segitunya hanya karena ingin menarik perhatian laki-laki itu. 

Huh ... Azka itu 'kan, suamiku. Dasar centil! Mereka itu apa tidak bisa, ya, cari laki-laki lain. Kenapa malah harus memperebutkan suami orang. 

Azka pasti juga nanti malah sok-sokan kalau aku bilang mereka semua tergila-gila padanya. 

"Ngelamunin apanya, sih?"

Hah ... sekarang suara Azka malah seperti jelas di telingaku. 

"Azka, Azka. Kenapa mereka--"

"Kenapa apanya?"

Aku terlonjak dan langsung membuka mata. 

"Azka? Sejak kapan kamu di sini?" tanyaku kaget. 

"Sejak tadi. Suami pulang, bukannya disambut malah dilamunin. Ngel

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status