Share

Bab 13

"Abah ...."

Furqon menyalami abahnya. Setelahnya, Feiza pun melakukan hal yang sama. Gadis itu beringsut mendekati Kiai Hamid setelah Furqon, maraih punggung tangannya, lalu menciumnya dalam-dalam.

"Alhamdulillah." Kiai Hamid bergumam. "Ayune mantuku," lanjutnya memuji kecantikan Feiza.

Kini gadis itu sudah melepas masker di wajahnya, sehingga wajah cantik yang ada di baliknya terlihat dengan jelas.

Bu Nyai Farah, umi Furqon langsung tersenyum. "Iya, Bah. Pantas saja kalau putra kita tidak mau menikah dengan gadis lain selain Zahra."

Feiza kembali tertegun mendengarnya. Umi Furqon kembali menyebutkan nama perempuan asing di depannya.

"Umi ...," rajuk Furqon yang langsung membuat Bu Nyai Farah terkekeh geli.

"Lho, iya tho? Kenyataannya begitu tho?!" Bu Nyai Farah kembali tertawa.

"Kata Furqon kalian kuliah di tempat yang sama ya, Nduk?" Kiai Hamid melempari Feiza tanya.

"Ah, enggeh, A-Abah." Feiza mengiyakan meski di akhir nada suaranya terdengar ragu ketika menyebut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status