Share

Bab 29 - Isi Hati

29

Malam beranjak larut. Aku dan Raisa memasuki kamar yang pernah menjadi saksi malam pertama kami yang mendebarkan, karena sama-sama canggung.

Kendatipun sudah mengenal sejak lama, tetap saja saat itu kami masih belum terlalu akrab. Ditambah lagi, kami melakukannya hanya karena nafsu, tanpa ada rasa cinta dalam dada saat itu.

"Masih inget, nggak? Waktu kamu nolak gituan di hotel?" tanyaku sambil memeluk Raisa dari belakang.

"Inget, terus Abang mandi lama banget," jawabnya.

"Ho oh. Kesel tau! Tapi Abang berusaha sabar. Nggak mau maksa kamu. Padahal udah pengen banget." Raisa cekikikan dan memancingku untuk turut tersenyum.

"Tapi waktu kamu bilang siap, justru Abang yang jadi gugup karena takut salah. Berusaha memperlakukanmu sebaik dan selembut mungkin," lanjutku.

"Iya, Bang. Aku merasa bersyukur malam pertama kita cukup menggembirakan. Nggak seperti cerita teman-temanku yang sudah lebih dulu menikah. Ngeri dan sakit banget, kata mereka," jawab Raisa sambil membalikkan tubuhnya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status