Share

Bab 12

Serena duduk di sudut ruangan kerja di penthouse-nya yang diterangi cahaya lampu temaram, pandangannya tertuju ke jendela yang memperlihatkan gemerlap kota malam. Di tangannya, ponsel bergetar lembut, menandakan pesan masuk. Ia membaca pesan dari seseorang dengan alis sedikit terangkat, merasakan campuran rasa frustrasi dan ketidakpuasan mengalir dalam dirinya.

"Rencana kita gagal," bunyi pesan singkat itu, namun penuh dengan makna yang dalam dan menyesakkan.

Serena mengepalkan tangannya sejenak, merasakan amarah yang mulai mengalir deras di nadinya. Ia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. Dengan jemari yang lentik namun tegas, ia mulai mengetik balasan di layar ponselnya.

"Jangan khawatir. Aruna akan mendapat pelajaran yang pantas. Teror ini baru permulaan."

Ia menekan tombol kirim, merasa sedikit lega setelah mengungkapkan niatnya. Tatapannya kembali ke jendela, matanya yang tajam memancarkan tekad yang tak tergoyahkan. Serena tahu bahwa permainan ini jauh dari sel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status