Share

Hurt Me, Kill Me

Brisya menghentikan tangisnya saat ia mendengar suara sesuatu pecah di luar kamarnya. Aji berulah lagi. Entah sudah ke berapa kali ia mendengar barang pecah atau dilempar oleh Aji. Brisya mulai terbiasa dengan suara-suara itu. Ia merapatkan selimutnya lebih erat demi untuk berjaga-jaga apabila Aji tiba-tiba masuk ke dalam kamar.

"Aaarrrgggh!!"

Brisya bergidik, suara teriakan Aji terdengar hingga ke dalam kamar. Brisya menatap pintu dengan siaga, Aji bisa melakukan apapun yang ia mau dan Brisya semakin ketakutan dengan fakta itu.

Sejak Aji memperkosanya malam itu, Brisya menjadi takut dan jijik melihat wajah Aji. Ia seperti tak mengenali sosok laki-laki yang sudah bersamanya sejak ia masih belia. Meski sifat kasarnya selalu membuat Brisya ketakutan tapi kali ini berbeda, Aji seperti kesetanan.

"Aaargghhh."

Teriakan kali ini terdengar lebih pilu, Brisya yakin Aji pasti sedang menangis di luar.

Entah mengantuk atau lelah, Brisya kemudian tertidur lagi. Ia merasa tenang dan damai saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status