Share

BAB 32

Sivan tengah berada di kantor ketika waktu sudah menunjukkan lebih dari jam sembilan malam. Dia masih sibuk mempersiapkan beberapa berkas untuk pengajuan kantor cabang baru yang menangani pangan di desa Permadani.

“Pak, masih mau di kantor?” Astari sekretarisnya muncul dari balik pintu, gadis berusia awal dua puluhan tahun yang masih cantik dan segar itu bertanya dengan senyum tipis. Wajahnya sudah kembali memakai riasan, lipstiknya sudah begitu menempel di bibirnya yang indah.

“Ya, masih ada keperluan. Kamu mau pulang sekarang?”

“Iya pak, boleh ya? Pacar saya sudah di depan.” Ucapnya sambil cengengesan.

Sivan mengangguk dan memberikan gestur agar gadis itu segera pergi. Astari hanya terkekeh geli sambil menutup pintu kantor atasannya.

Gadis itu bergitu terampil dalam pekerjaannya, dia berkuliah sambil bekerja namun tidak membuat semua pekerjaan yang dia kerjakan menjadi berantakan. Sivan menyukai c

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status