Share

Bab 23

Wajah Tania langsung berubah gelap. Jelas-jelas, gaun itu dilihat oleh mereka dulu dan mereka sama sekali tidak bertengkar dengan wanita itu. Keterlaluan sekali.

Wajah Heri juga terlihat gelap. Setelah ragu-ragu sejenak, dia berbisik, "Tania, bagaimana kalau kamu minta maaf saja?"

"Apa kamu bilang? Kamu mau aku berlutut kepadanya?"

Tania agak kecewa dengan Heri. Dia selalu menganggap Heri adalah pria yang baik, tetapi dia tidak menyangka nyali pacarnya akan menjadi ciut di saat kritis seperti ini.

"Mau bagaimana lagi? Kita nggak bisa melawannya."

Tania terlihat malu. Saat ini, apa wanita itu masih berani bilang Tobi tak tahu malu?

Dari tadi hingga sekarang, bukankah Tania lebih terlihat memalukan?

Widia tidak sanggup melihat situasi itu lagi. Apalagi itu semua terjadi karena dia ingin membeli gaun itu, jadi Widia pun segera membujuk wanita itu, "Nona, tadi itu kami yang salah. Sebagai permintaan maaf, kami akan membayar gaun itu!"

Namun, wanita itu mencibir dan berkata, "Tutup mulutmu!
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ladang Lada ToRatea
bagus, menarik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status