Share

Bab 566

Lantaran takut cucunya berubah pikiran, Kakek Muhar juga ingin menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Ditunda terlalu lama hanya akan menambah masalah.

"Baik, aku akan ke sana besok siang," ucap Gavin.

"Ok."

Setelah itu, Kakek Muhar menelepon Widia lagi, memintanya segera pulang untuk mendiskusikan masalah.

Widia menebak itu mungkin ada hubungannya dengan Gavin. Dia ragu-ragu sejenak, lalu berkata, "Aku nggak pulang malam ini. Kalau ada masalah, besok baru dibicarakan."

"Kenapa mau tunggu besok? Cepat pulang."

"Asal kamu tahu, menerima lamaran pernikahan Gavin itu keputusan yang tepat. Lagi pula, Tuan Gavin itu pria berbakat dan punya pengalaman belajar di luar negeri. Dia pasangan yang cocok untukmu, kalian sangat serasi," kata Kakek Muhar.

Wajah Widia terlihat murung. Sebenarnya, dia sudah menyesal. Sekalipun marah kepada Tobi, tidak seharusnya dia menyetujui pernikahan ini begitu saja.

Apalagi, dia sama sekali tidak punya perasaan kepada Gavin, bahkan merasa sedikit jijik saat m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status