Share

Part 24 : Patah Hati

Perkataan Luna sedikit membuka pikiranku. Cukup menghibur ditengah hatiku yang kacau. Rasa sakit ini benar-benar membuatku tak berdaya.

Kini ia kembali menunggangi kuda, berjalan hampir sejajar dengan jendela keretaku.

"Luna, temani aku ke suatu tempat," ujarku datar, setelah lama saling diam.

Luna mengatur laju kudanya untuk menyamai posisi wajahku. "Baik, saya akan mengantar Anda ke tempat itu."

"Perintahkan para pengawal untuk pulang lebih dulu."

Luna tertegun. "Anda ... tidak akan membawa pengawal ke tempat itu?"

"Tidak. Membawa pengawal justru akan membuatku terlihat mencolok. Aku akan pergi berkuda."

"Baik, saya akan memberi perintah pada mereka."

Luna melaju ke depan dan tak lama semua pengawal berhenti. Ia memberi insturksi yang tadi kuperintahkan serta menyiapkan kuda untukku.

Aku menuruni kereta kuda dan duduk di atas pelana. Memberi mereka instruksi agar mereka bergegas pulang. Sementara aku meminta Luna untuk mengikuti jalanku.

"Apa ada keperluan di suatu tempat, Yang Muli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status