Share

47. Menengok Bayi

Rara tidak senang ketika Gilang sering bolak-balik ke Jakarta. Kadang mandi saja tidak sempat. Begitu datang langsung tidur karena kelelahan. Energi terkuras untuk kuliah dan kerja. Dia bisa masuk kantor kapan saja. Bahkan sering siang kuliah malam kerja. Jadwal kerja Sabtu Minggu jadi kacau.

"Jangan sering-sering pulang," tegur Rara ketika suaminya berangkat pagi hari dan siangnya sudah muncul lagi. "Nanti kuliahmu terganggu."

Gilang mengambil minuman dingin di kulkas dan duduk di sofa. "Aku masuk kantor sore ini."

"Cukup Sabtu Minggu saja kerja." Rara mulai menggelar meja setrika. Dia membantu pekerjaan Mimin yang pergi ke pasar bersama Ambu. Mereka belanja kebutuhan dapur. Kasihan Mimin. Gaji tidak seberapa pekerjaan begitu banyak. "Hari-hari biasa untuk keperluan kuliah."

"Penghasilan sedikit. Aku ingin cari tambahan."

Rara menoleh sekilas. "Kamu ingin penghasilan banyak buat apa? Semua kebutuhanmu sudah tercukupi oleh orang tua."

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status