Share

51. Amanat

Detik-detik menjelang keberangkatan orang tuanya ke Tanah Suci adalah saat-saat yang paling membingungkan buat Gilang. Dia berada di antara dua pilihan yang sama sulitnya. Dan dua-duanya bukan jalan keluar yang terbaik.

"Abi lihat seperti ada yang ingin kamu sampaikan," kata ayahnya sesaat sebelum naik bus jamaah menuju penginapan karantina. "Katakanlah sebelum terlambat."

Gilang menggeleng dengan wajah muram. Dia tidak sanggup mengutarakan. Bagaimana dia tega membekali perjalanan suci mereka dengan sebuah kenistaan?

"Selamat jalan, Abi." Gilang memeluknya dengan sedih. "Semoga Abi baik-baik saja di Tanah Suci."

"Jaga adikmu baik-baik," pesan Umi menahan tangis ketika mendapat kesempatan memeluk anaknya yang terakhir kali. "Jangan bertengkar. Kamu mesti sabar menghadapinya."

Sementara Wisnu sudah pergi diam-diam. Dia pengap melihat pemandangan di sekeliling. Air mata bercucuran di mana-mana seolah mereka tidak akan bertemu lagi. Mereka pergi h

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status