Share

Bab 51

Laki-laki itu memandangku dengan tatapan hangat, lalu dua sudut bibirnya terangkat ke atas. Tersirat sebuah rasa bahagia saat dua manik hitamnya itu mendapatiku ada di depannya.

Ah laki-laki ini. Sebegitu kerasnya mengejarku hingga lagi-lagi tanpa pertanda tiba-tiba ada di depanku. Bahkan ia tak risih menimang bayi yang bukan siapa-siapanya.

Hatiku gerimis seketika. Hatiku yang bak tanah gersang, bahkan hampir longsor, tiba-tiba bertemu dengan dia layaknya hujan di musim kemarau.

Mendapatkan perhatian yang tanpa diminta, wajita mana yang tak tersentuh hatinya?

Tidak. Aku tidak boleh lemah. Harus kubangun benteng yang kokoh agar aku tak lagi menajdi budak cinta, seperti yang aku rasakan terhadap Mas Rasyid. Yang ujung-ujungnya memberiku kecewa tak terlupakan.

"Kok sama Mas-nya ini? Tadi kata ibu pergi sama Dik Rosi?" tanya laki-laki itu sopan. Ia berjalan beberapa langkah mendekatiku yang masih tertegun karena mendapatinya berada di sini.

"Iya, Rosi harus jaga toko sebentar. Saya takut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Teh Euis Tea
tegas dong anita jgn mau yg ke2 wlupun istrinya sakit, kan udah ngerasain sakitnya di 2 kan
goodnovel comment avatar
Muthia Azzahra
semoga naila gak terpengaruh pak hamid.... tetap gak setuju rasanya anita jadi yg kedua,, meski istrinya sakit, tetap hatinya akan sakit bila suami berbagi kasih dengan orang lain
goodnovel comment avatar
Siti Nur Aisyah
jangan jadikan Anita orang ke3 dirumah tangga pak Hamid
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status