Share

Bab 52

Tatapan tajam itu perlahan berubah menjadi air mata. Ia tak kuasa membohongi dirinya sendiri yang sedang berada dalam pusara kesedihan yang mendalam. Naila tertunda pilu sambil bahunya berguncang.

"Bagi ibu, kebahagiaan Naila adalah kebahagiaan ibu juga. Kalau Naila tidak menghendaki adanya orang lain dalam rumah ini, Ibu tidak akan memaksa."

Aku memberanikan diri mengusap lengan Naila agar ia tahu bagaimana pun ibunya ini masih memikirkan kebahagiaannya. Pernikahan itu bukan segalanya bagiku, toh aku tidak pernah mengiyakan permintaan Pak Hamid secara langsung.

Naila menyandarkan kepalanya di atas bahuku. Air matanya kian jatuh, bahkan turut membasahi punggung tanganku yang bahunya menjadi sandaran kepala gadis kecilku ini.

"Bukan tidak boleh, hanya saja Naila belum merasa ingin ada orang lain yang masuk dalam kehidupan Naila. Lebih-lebih Naila khawatir kalau laki-laki itu akan menyakiti ibu seperti ayah menyakiti ibu," ujar Naila terbata.

Entah apa yang ada dalam pikiran Naila sampa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Emi Susanti
SDH Anita dgn pak Hamid sj,biar Rasyid mati kutu.
goodnovel comment avatar
Nainamira
nah, istri pak Hamid sudah meninggal, Monggo pak Hamid kekar anita
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status