Share

Bab 12. Si Pemaksa

“Iya, ini aku, Edrick.”

Ama tak bisa menahan diri untuk tak merotasikan kedua bola matanya. “Ada apa? Kalau tidak ada hal yang perlu–”

“Ama, tunggu! Jangan dimatikan dulu!” Suara di seberang terdengar memotong ucapan Ama. Kening wanita itu mengernyit heran.

Ama memijit pelipisnya. “Apa lagi?” tanyanya bosan.

Kejadian semalam saja masih belum hilang dari ingatan. Haruskah pagi ini Ama kembali berurusan dengan Edrick yang notabene sudah menghinanya? Pria itu bahkan sudah menjudge dirinya sebagai wanita yang tak pantas untuk disukai oleh orang lain.

“Sial! Berani sekali pria itu menghubunginya setelah apa yang telah dia lakukan,” umpatnya dalam hati.

Ama menjadi berpikir, apa selama ini Edrick memang semenyebalkan itu?

“Ama, bisakah kita kesampingkan dulu masalah pribadi kita?” Suara Edrick terdengar memelas.

Ama berdecih. Ia bahkan ingin meludahi ponselnya sendiri sekarang. “Lalu untuk apa seorang Edrick menghubungiku? Apa kau masih level berbicara denganku?” Wanita itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status