Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku

Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku

By:  R. Angela  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
41Chapters
1.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Nasya yang tengah liburan di Singapura, diminta pulang karena ayahnya sakit keras. Mendapati kepulangannya justru ingin menjodohkannya dengan seorang pria tak dikenal, Nasya tegas menolak. Tapi saat sang ayah mengancam lebih baik mati dari pada malu, Nasya tidak punya pilihan lain. Setali tiga uang, Dika, calon suaminya pun tidak bisa menolak perjodohan itu. Seharusnya pernikahan itu menjadi pernikahan yang sempurna karena lambat laun Nasya menyukai Dika yang lembut dan sangat menyayangi, bahkan tidak pernah bertindak kasar, tapi ternyata suaminya memiliki rahasia besar yang akhirnya diketahui Nasya. Namun ternyata, perasaan hancur dan kecewa tidak hanya dirasakan Nasya, Dika pun merasakan hal yang sama ketika mendapati sang istri juga memiliki rahasia besar di masa lalunya. Keduanya pun bicara, apakah biduk rumah tangga itu akan diteruskan atau justru harus bubar sampai sini. Namun, demi kepentingan satu dan lain, serta rasa sayang yang sudah tumbuh, keduanya memutuskan untuk bertahan. Ketika semua baik-baik saja, masa lalu Nasya muncul kembali, memporak-porandakan rumah tangga mereka. Rahasia apa sebenarnya ada dibalik pernikahan Nasya?

View More
Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
41 Chapters
1. Minuman Berbahaya
“Om … Om sangat gagah … sangat ahli–”Kalimat itu terpotong lenguhan keras dari bibir Nasya sendiri. Kuku-kuku jarinya pastilah meninggalkan bekas di punggung pria blasteran yang sedang ada di atasnya, tanpa sadar. Gadis itu berusaha mengimbangi gerakan pria asing yang ia temui di kelab dua jam yang lalu.Tak ada lagi suara rintihan kesakitan, seperti saat pria itu memasuki tubuh langsingnya. Kini yang terdengar di kamar hotel itu hanya erangan nikmat dari bibir kedua anak Adam dan Hawa tersebut.Desahan kembali lolos dari bibir Nasya, membuat si pria bermata abu-abu tersebut kembali melumat bibir sensual Nasya. Menambah gelombang kenikmatan bersamaan, sama sekali lupa akan insiden yang membawa mereka ke atas ranjang ini.Dua jam yang lalu ….“Eh, mau dibawa ke mana aku? Lepaskan!” Nasya meronta, mencoba melepaskan diri dari cengkeraman para pria yang mengerubunginya. Ia malam ini minum-minum sendiri di kelab karena kabar perjodohan yang baru saja ia terima. Tidak ada penolakan, Nasy
Read more
2. One Night Stand
“Kita tidak akan melakukannya,” tandas Chris dengan tegas. Suaranya rendah, lebih mirip geraman. Otaknya seperti sudah tidak berada pada tempatnya. Pria itu tidak dapat berpikir jernih, dengan Nasya yang sedang bertingkah di hadapan. “Tenang aja, Om. Aku gak akan menuntut. Asal aku bisa terlepas dari rasa ini.”Chris membuang muka, tepat saat Nasya mengulurkan tangan ke pundak Chris. Secara naluriah, tanpa ada pikiran lain.Tubuhnya ingin pria ini.Keinginan yang sedang membara dalam tubuhnya saat ini, seolah membuat insting Nasya tahu apa yang harus dia lakukan berkaitan dengan keinginan yang semakin besar dan hampir meledak itu.“Kamu, ini!”“Nama aku, Nasya, Om. Jangan panggil kamu terus,” erang Nasya, terdengar menggoda di telinga Chris.“Lepaskan.” Chris meletakkan kembali tangan Nasya, di tubuh gadis itu, tapi Nasya tetap ingin bersentuhan. Kali ini Paha Chris yang jadi sasaran, dielusnya perlahan.“Nasya!” geram Chris dengan napas tersengal, berat sekali memanggil nama gadis i
Read more
3. Pertemuan Kembali
Kalau bisa memilih, Nasya ingin segera menghilang dari sana. Atau, paling tidak dia punya kantong ajaib Doraemon, mengeluarkan pintu kemana saja dan pergi menghilang. Kebahagiaan nya menikah dengan Dika baru dirasakan beberapa jam saja, masa iya, dia harus segera bercerai karena kemunculan Chris. Kesialan macam apa ini, Nasya menikah dengan keponakan dari pria yang sudah tidur dengannya? “Ayo, salam, Om Chris,” lanjut Dika, membuat Nasya jadi salah tingkah. “Hai, Om.” Nasya mengulurkan tangan ke arah Chris. Dia memutuskan untuk pura-pura tidak kenal saja. “Kamu....” Kalimat Chris menggantung di udara. Dia sama shock nya dengan Nasya sejak awal Anton mengajaknya naik ke pelaminan. Dari tempatnya, Chris bisa jelas melihat sosok pengantin wanita. Saking terkejutnya, Chris sudah sempat memutuskan untuk balik kanan, tapi kedatangan Anton yang menyambut kehadirannya, membuat langkahnya menuju pintu terhenti. “Om, te-rima kasih, sudah hadir, silakan nikmati hidangannya. Maaf, itu tam
Read more
4. Sang Mantan
"Kate! Lepaskan. Mati anak orang!" Chris berusaha memisahkan kedua wanita itu. Dia sama terkejutnya dengan Nasya, hingga persekian menit sempat bengong. Gadis bernama Kate itu masih belum ingin melepaskan rambut Nasya meski Chris sudah menarik pinggangnya. Perasaan kesal karena lelah mencari keberadaan Chris dia lampiaskan pada Nasya. "Kate!" Bentak Chris lebih kencang sembari mencoba melepas tangan Kate dari rambut Nasya, begitupun dengan Nasya sontak melepaskan remasan pada kemeja Kate. Keduanya berdiri berjauhan dengan Chris ada diantara mereka. "Apa yang kamu lakukan?" Chris terlihat marah pada Kate yang masih menarik napas. Dadanya kembang kempis karena baru saja bergulat dengan Nasya. Sekilas Chris tampak memperhatikan Nasya, takut kalau gadis itu sampai terluka. Wajah menantang yang ditunjuk gadis itu mencerminkan kalau dia baik-baik saja. Gadis malang yang tidak tahu apa-apa itu terlihat tengah mengatur napas. Bulir bening terlihat turun dari sudut matanya. "Dasar wan
Read more
5. Kejujuran
Nasya kembali mematut wajahnya di cermin meja rias. Tampilan sudah oke, cantik bak putri raja. Dia sudah siap sejak setengah jam lalu, dan kini menunggu Dika yang tidak selesai juga bersiap-siap sejak sejam lalu. "Mas, kita mau kemana, sih?" ulang Nasya merasa bosan. Pertanyaan yang sudah dia ajukan enam kali sejak Dika pulang kerja dan memintanya bersiap-siap. Benar sekali, mereka baru menikah beberapa hari, tapi Dika sudah kembali bekerja. Tidak ada ajakan bulan madu, tidak ada momen menghabiskan waktu berdua di tempat romantis. Bayangan Nasya akan menikmati masa-masa romantis bersama suami setelah menikah, hilang sudah. "Mas," ulang Nasya dengan nada menuntut. Dia terus diabaikan, dan Dika masih saja sibuk memadu padankan jam tangan dengan kemejanya. "Apa, sih, Nas. 'Kan aku udah bilang, kita mau ketemu sama teman-teman ku." "Iya, tapi kan hanya makan malam, kenapa penampilannya harus begitu necis, sih?" Nasya membayangkan kalau hanya makan malam bersama teman-teman
Read more
6. Gagal Buat Adonan
Nasya sudah pasrah, penuh takut dia menunggu reaksi Dika. Kalau pria itu marah bahkan sampai menamparnya, mungkin hal yang pantas. Siapa sih, orang yang mau dibohongi?Lama menunggu Dika buka suara, Nasya meremas jemarinya, hati berdebar tak karuan, hanya menyisakan siksa dalam hati."Mas," lirih Nasya memutuskan menyusul. Dia mengangkat wajahnya menatap Dika dengan mata mengabur oleh cairan bening.Dika menarik tangan Nasya yang terasa dingin, menggenggam erat dan meletakkan di pangkuannya."Aku bisa menerimanya."Nasya semakin menatap Dika dengan tatapan tidak percaya. Semudah itu? Terbuat dari apa hati suaminya ini? Harusnya Dika marah dan memakinya, rapi justru sebaliknya."Mas, kamu gak marah? Aku...""Zaman sekarang itu, perawan atau tidaknya, bukan lagi hal utama. Meski salah, tapi itu kamu lakukan sebelum kita menikah. Aku tidak berhak atas masa lalumu. Sekarang, kamu adalah istri ku, jadi lupakan semua kisah yang lalu."See? Sebijak itu? Apakah Dika ternyata adalah malaikat y
Read more
7. Ada Wanita Lain
"Awuu, sakit, Nas!" "Makanya mulut itu dijaga, jangan asal ngomong aja!" umpat Nasya kesal. Dia jadi 'bete' dengar celetukan Airin. "Terus kenapa gak minta haknya dari kamu?" susul Airin membuka pintu, lalu masuk lebih dulu ke kamar. Nasya juga bingung harus jawab apa. Dia juga tidak tahu kenapa suaminya begitu. "Ai, apa aku ini gak menarik, ya?" "Kata siapa? Kamu itu sempurna. Udah, gak usah dipikirin. Kesalahan bukan ada pada kamu, tapi dia!" Nasya mengikuti Airin, berbaring di samping gadis itu. Keduanya menatap langit-langit kamar. Kedua gadis itu sibuk dengan isi pikiran masing-masing, diam, hingga akhirnya tertidur. *** "Sore, Bu, rajin amat," sapa Nasya mendekati mertuanya. Risma menoleh dan tersenyum, meletakkan semprotan di atas meja. "Baru, pulang, Nas?" "Iya, Bu. Ini titipan dari mami." Nasya menyerahkan goodie bag pada Risma yang diterima dengan senang hati. "Apa ini?" "Opor sama ada kue nastar." Pembicaraan mereka terputus saat Chris tiba. Nas
Read more
8. Kate, Si Biang Rusuh
"Sial!" umpat Chris melempar ponselnya ke atas meja, lalu menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Pikiran Chris jauh melayang, terikat pada seseorang. Di pelupuk matanya, bayangan Nasya yang terlihat gembira dengan rambut basahnya ternyata mampu mengganggu pikiran Chris. Dia jadi badmood. Sebenarnya dia ini kenapa? Mengapa jadi gelisah dan merasa tidak suka kalau Nasya dan Dika akhirnya bahagia dan bisa menerima semua yang telah terjadi. "Pagi, Bos, ini ada berkas penting yang harus ditandatangani," Bram masuk, seperti biasa tanpa mengetuk pintu. Bram memandang Chris yang duduk di mejanya tapi hanya diam, termenung menatap layar laptop. "Bos?" Bram sudah duduk di depan Chris menyodorkan berkas yang dia tenteng tadi. "Anak ayam pak RT saya mati kemarin, kelamaan bengong, Bos." Chris bangun dari lamunannya dan mendelik sebal melihat Bram. Sahabat merangkap asistennya itu semakin hari semakin tidak punya rasa segan pada Chris. Bicara sesuka hati. "Mau apa kamu kemari?"
Read more
9. Balas Dendam Menyenangkan
'Kau terlihat gembira!' Chris mengirimkan pesan pada Nasya. Selama makan malam ini berlangsung, Nasya terlihat gembira melihat Chris merasa tertekan. Kate sudah minta maaf pada Nasya, setelah mengetahui kebenaran kalau dia adalah istri Dika, yang berarti keponakan Chris. Tentu saja Nasya memaafkan. Dengan adanya Kate, dia tidak perlu khawatir kalau Chris akan terus mengganggu dirinya lagi. 'Tentu saja, balas dendam ternikmat! Oh iya, dari mana Om tahu nomor ponselku?' balas Nasya dengan senyum mengembang di bibir. Tapi, menyadari kalau Chris memiliki nomornya, membuat Nasya melihat dengan kerut di keningnya. Dia melihat ke arah Kate yang tengah asyik bicara dengan Dika. Dari seberang sorot mata Chris begitu tajam, seolah ingin membunuhnya. "Sayang, kenapa diam saja? Kenapa gak dimakan?" Kate menoleh pada Chris yang menunduk, sibuk mengetik di ponselnya. Buru-buru, Chris menutup pesan, dan mengantongi kembali ponselnya. "Aku tidak lapar, Kate!" jawab Chris jutek. Dia menerka
Read more
10. Magang
"Kamu pagi ini udah rapi, mau ke kampus, Nas?" Dika memperhatikan Nasya yang berdiri di depan cermin, mengamati penampilannya. Kemeja putih dan rok sepan hitam.Pagi-pagi sekali Nasya sudah berdandan, bersiap menuju perusahaan tempatnya magang. Rasanya tidak nyaman karena tidak bersama Aira, tapi mau bagaimana lagi. Dia harus mandiri "Hari ini mulai magang, Mas. Eh, apa aku belum cerita?" Nasya mendekat pada Dika dan duduk di samping pria itu yang tengah sibuk memakai sepatu.Dika menggeleng, lalu berhenti memakai kaos kakinya dan menatap serius pada Nasya."Perasaan udah deh, Mas. Tapi, kalau memang belum, maaf, ya. Hari ini aku mulai magang. Doakan biar cepat selesai dan bisa wisuda."Dika tersenyum, lalu menarik kepala Nasya untuk dia cium. "Kamu jangan capek-capek." Nasya mengangguk, lalu mengalungkan tangannya di leher Dika dan kini mulai memonyongkan bibirnya, minta dicium." Pria tampan itu tersenyum, lalu memajukan bibir untuk mengecup sang istri. Cup. "Ingat makan, j
Read more
DMCA.com Protection Status