Share

part 17 Tak goyah

**

Pov Raline

Aku menggeliat bangkit dari ranjang, bangkit dan mendapati Bima tengah membaca alquran di atas sajadah di lantai.

Setelah insiden semalam aku jadi semakin membenci Bima. Walau halal untuk bersentuhan dan kemunculan geleyar aneh, aku menampik berdekatan dengannya.

Aku melirik jam dinding yang menunjukkan angka enam pagi. Di luar sudah terdengar keramaian suara kerabat Ayah yang menggelar karpet bersama-sama tidur di ruang tamu. Dari halaman pun sudah terjadi kesibukan pembongkaran tenda pelaminan.

"Sudah jam berapa ini? Kau tak sholat.

"Bukan urusanmu. Kita hidup masing-masing," dengusku.

"Sekarang kau adalah tanggung jawab dunia dan akhiratku. Aku wajib membimbingmu mencari keridhoan ilahi dan bila ada kemungkaran yang kau lakukan aku wajib mengingatkan," terang Bima lembut mungkin berharap terketuk pintu hatiku.

"Dari awal sudah kukatakan pernikahan ini hanya di atas kertas, hak dan kewajiban tak termasuk di dalamnya. Satu lagi jangan mengatur hidupku." Aku beranjak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status