Share

124). Kondisi Danendra

***

"Pak maju dong, Pak! Saya buru-buru nih!"

Sekali lagi, Adara meneriakki pengemudi di depannya agar mau melajukan mobil yang dia kendarai.

Hari senin, pukul tujuh pagi—di kota Jakarta. Temru saja yang terjadi adalah kemacetan yang cukup panjang.

Mendengar kabar Danendra tabrakan, Adara jelas bergegas. Menitipkan Elara pada Mbak Vivi dengan beberapa buah asip di freezer, Adara langsung mengemudikan mobilnya menuju Rumah sakit Sentosa—rumah sakit tempat Danendra sekarang ditangani.

Terlalu panik, Adara melupakan jalur alternatif yang bisa dia tempuh menuju rumah sakit. Memakai jalan biasa, hampir setengah jam sudah dia terjebak macet dan semua itu membuat Adara frustasi.

Dia takut sesuatu terjadi pada Danendra—bahkan otaknya sempat mencetuskan pikiran gila yang mungkin saja terjadi.

Danendra bisa saja meninggal di tempat karena yang Adara dengar mobil suaminya terguling lalu meledak.

Namun, sebelum pikiran liar itu merajalela, dengan segera Adadra membuangnya jauh-jauh.

Sebisa mungki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status