Share

259). Bertemu Felicya

***

"Hati-hati di jalan, hati-hati juga nyetirnya. Jangan ngebut."

"Iya, Danendra ganteng."

Sambil membereskan kotak makan susun di atas meja, Adara mengukir senyum tipis ketika untuk kesekian kalinya pertanyaan tersebut diucapkan Danendra lewat telepon.

Siang ini—sesuai rencananya pagi tadi, Adara akan pergi ke kantor Ginanjar untuk memberikan oleh-oleh Paris pada Papanya itu.

Selain makanan, di dalam paper bag yang akan dia bawa terdapat baju juga aksesoris lain seperti gelas bahkan gantungan kunci.

Baru pulang ke rumah kemarin pagi, Adara memang belum sempat menemui Ginanjar karena memutuskan untuk beristirahat seharian di rumah.

"Ke kantor aku buat ajak makan siang jadi, kan?"

"Jadi, ini makan siangnya lagi aku masukkin ke kotak makan," ucap Adara. "Masih sibuk enggak kamu?"

"Lumayan sih, tapi kalau nanti kamu datang ya aku berhenti kerja."

"Bagus," ucap Adara. "Ya udah kalau gitu aku matiin duli teleponnya ya. Mau siap-siap dulu."

"Hati-hati."

"Udah berapa kali ya kamu ngomong ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status