Share

135. Diusir

Semuanya tercengang. Qasam pun terkejut, tapi bukan terkejut atas penjelasan Sina, melainkan terkejut kenapa Sina berani buka mulut atas kasus itu. ingin sekali Qasam menggantung kepala Sina di pohon durian. Sudah sangat muak atas kelakuan wanita penyihir itu.

Sejak awal melihat Qasam sebagai preman yang berpura- pura miskin, wanita itu dengan entengnya menghujat, menghina dan membenci. Sekarang memohon- mohon minta tinggal di rumah bagus dan setelah ditolak, dengan enaknya berusaha menyingkirkan Qizha. Dasar tukang dengki!

“Kau bicara apa, huh? Jangan sembarangan bicara kalau tidak mau kepalamu ini ke lempar ke sawah!” tegas Qasam sambil menarik lengan Sina dan menyeretnya. “Keluar kau dari sini!”

“Qasam, tunggu! Biarkan dia bicara dulu!” pinta Husein. “Meskipun benalu itu menyebalkan, tapi kita butuh informasi dari dia!”

“Apa yang perlu papa dengarkan dari wanita pendusta ini? aku jauh lebih kenal dia, dia ini pembohong, tukang tipu, tukang fitnah!” geram Qasam.

“Nyonya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
rasain kamu,sina.jadi orang kok jahat banget sih
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
sepertinya sina sangat percaya diri,kalo perbuatan agatha itu tidak akan pernah ketauan.makanya dengan percaya diri,Sina membeberkan tentang kematian qansha
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
kmu yg mulai sina. dan brakhr mamamu yg di uber polisi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status