Share

Dibedakan

Cintya merasa agak tenang, karena nasihat mbah Yah. Sesekali Cintya masih menenangis, kala menceritakan pedihnya hatinya. Mbah Yah hanya bisa menghibur dengan nasihat-nasihat.

"Setiap manusia pasti punya cobaan, Bu. Allah tidak akan memberikan cobaan melampau batas. InsyaAllah ibu kuat," nasihatnya.

Cintya mengangguk. Dia mulai menata hati. Mencoba ikhlas dalam setiap langkah kakinya.

"Mbah Yah mau langsung pulang?" tanya Cintya. Dia tidak enak kalau mengganggu waktu istirahatnya.

Mbah Yah berpikir sejenak. Sebenarnya dia lelah, tapi karena majikannya masih membutuhkan dukungan, akhirnya dia memilih menemani Cintya.

"Mau dimasakin Bu?" tanya mbah Yah hati-hati. Selama ini dia memilih untuk memasak sendiri, karena ingin melayani Bara sepenuh hati. Mbah Yah hanya bertugas menyiapkan bahan masakan.

"Boleh Mbah. Kita belanja dulu saja, karena di kulkas sudah mulai kosong!" ajak Cintya.

Mereka berdua lalu menuju lantai bawah, setelah Cintya mengganti bajunya. Mbah Yah mengambil tas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
jadi perempuan jangan apatis, mau aja nerima apa kata laki
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
cintya rada oon juga, masa mau aja nerima pelakor...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status