Share

Karma

Tak lama, muncul seseorang dari kamar tamu dengan mengenakan mukena Bali bermotif bunga. Dia langsung duduk di salah satu kursi yang kosong.

"Beli di mana, Mas?" tanya Aisya membuat mbah Yah semakin bingung.

Kenapa wanita ini memanggil Bara dengan sebutan itu? Bahkan terlalu mesra kalau hanya sebatas saudara. Dia juga belum pernah melihat wanita ini sebelumnya.

"Temannya Bu?" tanya mbah Yah memberanikan diri. Cintya sengaja tak menjawab. Biarlah Bara yang memberi tahu.

"Dia istri saya, Mbah," ujar Bara sambil menatap wajah manis Aisya. Aisya yang dipandang seperti itu menjadi malu.

"Astaghfirullah." Mbah Yah membatin dalam hati sambil memegang dadanya karena kaget.

Dipandangnya raut wajah Cintya yang terlihat datar.

"Ini mbah Yah, Sayang. Orang yang biasanya bantu-bantu di rumah ini," ujar Bara kembali mengejutkan mbah Yah. Bahkan Bara kini berani memanggil 'Sayang' ke orang lain di depan istrinya.

"Saya Aisya, Mbah." Aisya memperkenalkan diri sambil menjabat tangan mbah Yah.

Mb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status