Share

Pengusiran Aisya

Bara tak menjawab. Cintya wanita yang berwatak tegas. Sekali membuat keputusan, dia tak akan membatalkannya.

Bara berpikir keras, ke mana akan membawa istri mudanya. Sebenarnya ada satu rumah di daerah Nalu, namun kondisinya sudah tidak layak huni, karena lama ditinggalkan.

Tanpa disadari, Cintya sudah meninggalkan dirinya yang tengah merenung.

"Mas."

Suara Aisya mengagetkannya. Aisya nampak gusar, begitupun dirinya.

"Kenapa di sini sendiri?"

"Mau minum. Kamu mau ngapain?" tanya Bara.

Aisya menggeser kursi di depan Bara. Dia benar-benar gusar memikirkan nasibnya sekarang. Dia enggan meninggalkan rumah mewah ini, tapi Cintya sudah membuat keputusan bulat.

"Mas sudah dapat rumahnya?" tanya Aisya hati-hati.

"Untuk sementara, tinggal di rumah ibu dulu saja iya? Mas mau renovasi rumah yang di Nalu dulu," jelas Bara.

Aisya mengangguk saja.

"Apa Mas? Renovasi rumah?"

Cintya tiba-tiba berdiri di belakangnya. Bara tak kalah terkejut. Cintya hendak mengambil dompet yang tertinggal di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status