Share

Rahasia Masa Lalu

Bara menunduk dalam. Tak mudah membujuk Aisya yang terlanjur kecewa dengan sikap umi. Namun, mengantarkan Aisya pulang ke rumahnya, juga bukan pilihan tepat. Pasti umi Khofsoh semakin benci dengan Aisya. Bara ingin kedua istrinya mempunyai kedekatan dengan umi.

"Kita makan, yuk!" ajak Bara agar Aisya tidak larut dalam kesedihan.

"Mas kenapa sih, dari tadi malam selalu mengalihkan pembicaraan kalau aku bahas umi?" kesal Aisya. "aku enggak lapar, Mas. Aku hanya pengen pulang."

Bara menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Rongga dadanya ikut sesak, memikirkan Aisya dan umi. Dalam hati, Bara juga menyesalkan sikap umi, yang terkesan membeda-bedakan Aisya dan Cintya.

"Makan dulu, nanti sakit,"bujuk Bara.

"Biar saja aku sakit. Enggak ada yang peduli, kan?"

"Siapa bilang. Aku enggak mau lihat Kamu ataupun Cintya sakit."

"Aku capek, begini terus," keluh Aisya sambil tangannya menarik rumput yang tumbuh di samping pohon Kenanga. Tangannya terus meremas-remas rumput itu.

"Ayo makan!" paksa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Capten Bar Bar
moga ending nya memuaskan
goodnovel comment avatar
Norliza Yusop
inilah hasil ketidaksabaran kamu Bara! diuji lewat hadir cahayamata terus ambil jalan poligami? nah..sekarang siapa yg pusing..sendiri buat sendiri tanggung bro!
goodnovel comment avatar
Chi Na
hmmm muter aja..ntr ngambek..yang satunya ngambek dibaikin satunya lagi ngambek dibaikin..pulang kerumah bertengkar lagi...udahlah biarin aja cintya yg mengalah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status