Share

Sedih atau Bahagia

"Sayang, ada umi dan Cintya di sini," bisik Bara.

Aisya sudah tak mampu berucap. Dia begitu lemah. Nafasnya berat.

Umi Khofsoh mendekat. Diletakkan tangannya di atas kening Aisya. Mulutnya merapal do'a, agar sang menantu cepat sembuh.

"Sudah makan?" tanya Bara lembut. Dia memeriksa makanan yang diberikan dari pihak rumah sakit.

Aisya hanya menggeleng.

"Makan dulu, ya!" bujuk Bara. Lagi-lagi, Aisya menggeleng.

Cintya memperhatikan Bara yang begitu lembut memperlakukan Aisya. Ada sedikit nyeri di hatinya, tapi ia segera menepisnya. Andai dia yang sakit, pasti Bara juga memperlakukan hal yang sama.

Kriet

Pintu kamar mandi terbuka. Seorang wanita paruh baya keluar, dengan wajah segar. Dari wajahnya, umi Khofsoh tahu, kalau itu ibunya Aisya. Terlihat dari garis wajahnya yang begitu mirip.

"Oh, ada tamu? Maaf saya tidak dengar," ujarnya ramah. Lalu, menyalami Cintya dan umi Khofsoh. Mereka berdua menerima uluran tangan ibu Aisya, seraya tersenyum ramah.

Ibu Aisya memandangi kedua t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Meyliani Lesmana
bnyk diulang ulang
goodnovel comment avatar
Enny Efrinaldi
sengaja m-ulang ya thor??
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
kog diulang² gini, emang sipelakor kritiss
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status