Share

Terulang Masa Lalu

"Cintya!"

Suara Bara memenuhi semua penjuru rumahnya. Namun, Cintya tak peduli. Dia terus melenggang, meninggalkan Bara yang sedang kesal.

Umi Khofsoh dan mbah Yah, yang sedang di dapur, sontak menoleh, mendengar keributan dari atas. Namun, mbah Yah berpura-pura tak mendengar. Dia tetap melanjutkan aktivitasnya. Begitupun dengan umi. Sebisa mungkin dia terlihat tenang, di hadapan mbah Yah, padahal hatinya sedang bergemuruh hebat.

Bara mengejar Cintya yang terus berjalan keluar. Emosinya semakin membuncah, karena Cintya mengabaikannya.

"Mau ke mana?" Cintya tetap tak menjawab.

"Lepas!" Cintya berontak, saat Bara mencekal tangannya. Semakin dia berontak, Bara semakin erat mencengkeram tangannya.

"Kamu tidak boleh keluar rumah, tanpa seizinku!" Bara menatap tajam Cintya.

Cintya memutar bola mata malas.

"Aku suamimu. Berhak melarang!" ujar Bara jumawa.

"Baiklah. Aku izin keluar!" sahutnya malas.

Bara menggeleng, tanda tak mengizinkan istrinya pergi.

"Aku sudah izin, tapi Kamu yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
payahh kau cintya.. lembek dan plin plan.. tegas dengan sikapmu menghadapi laki balangsakkk ituuu
goodnovel comment avatar
Sri Minarni
cerai aja cyntia jadi wanita itu harus tegas ngapain kita mencintai suami kalau suami kita telah memiliki wil
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status