Share

Keceplosan

Beberapa hari, Bara tak pulang ke rumah. Sudah dipastikan, dia pulang ke rumah Aisya. Selama itu pula, Bara tak memberikan kabar sama sekali.

"Umi jadi mau menginap di vila?" tanya Cintya sore itu.

"Enggak nunggu Bara?"

Cintya tersenyum miris.

"Dia sedang sibuk dengan Aisya, Mi. Kita ke sana berdua saja," usul Cintya.

Umi Khofsoh ragu. Dia termenung agak lama.

"Kalau enggak bisa, enggak apa-apa, kok, Mi," ujar Cintya dengan nada kecewa. Dia sudah tak sabar untuk menemui pak Udin. Dia ingin mengetahui semua tentang Aisya.

Umi Khofsoh menangkap kekecewaan dalam wajah anak menantunya. Dia merasa tidak enak. Dulu, dia yang memintanya diajak ke vila. Namun, saat kesempatan itu datang, justru dia tolak.

"Umi siap-siap dulu, ya. Apa saja yang mau dibawa?" tanya umi Khofsoh semangat. Dia tak tega mematahkan hati Cintya. Selama ini, Cintya tak pernah mengecewakannya.

Senyum Cintya langsung merekah. Terpancar jelas, binar bahagia dari wajahnya.

"Beneran, Mi?" Cintya memastikan.

Umi Kh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
thor tolong kamu hancurkan bara ama pelakor itu... muakkkk aslinya
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
kwl bikin cerita cobak jgn cwek mlu yg tersakiti thor,,ntar jdi kenyataan buat penulisnya,disakiti mlu,,hbis tu nnagis2..jdi cwek tu kudu kuat,jgn lemah.tak berdosa juga klw kita gugat tu laki.klw hati yg diakiti trus
goodnovel comment avatar
mega silvia
gk sabar lihat bara dan gundiknya hancur ....pelakor ma penghianat pantas hancur ...gerem banget liatnya ...hanya karena blm bisa kasih anak jadi alasan poligami...gampang banget....noh klu mau cari istri yg anaknya banyak bukan gadis muda ....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status